andai langit tak semendung ini,
mungkin kita lebih bisa lama bercinta dibukit ini.
menikmati purnama, merasakan desah nafas yang tertipu dinginya angin.
sekarang sendiri...
aku mengutip asa kata itu dibukit yang pernah kau puisikan dan kau warnai dengan pulas hatimu ini.
degan wajah tengadah dan kelopak mata yang tak pernah tentram menunggu
kau jelajahi dengan sekeping sapa dan senyumu,
yang menyamai manisnya purnama kala itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar